No
|
Nama obat
|
Kandungan
|
indikasi
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Cara pemberian
|
Cara kerja (farmakokinetik)
|
1
|
Asam mefenamat
|
Asam mefenamat 500 mg
|
Menghilangkan
nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala,
sakit gigi,dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri
otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.
|
Pada
penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif
terhadap asam mefenamat.
|
Dapat
terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus,
mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan
kabur, vertigo, dispepsia.
Pada
penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat
mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.
|
Per oral (lewat mulut)
|
|
2.
|
Panadol tab
|
500mg paracetamol
|
Untuk meringankan
rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit otot, dan menurunkan
demam yang menyertai flu/influensa dan demam sesudah vaksinasi.
|
Pada penderita
yang hipersensitif terhadap parasetamol, dan penderita dengan gangguan fungsi
hati yang berat.
|
Penggunaan jangka
panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati. Efek samping yang
lain yaitu reaksi hipersensitifitas.
|
Dewasa : 1-2
kaplet 3 atau 4 kali sehari
Anak-anak :
7-12 tahun ½ -1
kaplet 3-4 kaplet sehari dengan 2gr
|
Efek analgesik
dan antipiretik parasetamol sama dengan golongan salisilat. Khasiat analgesik
parasetamol timbul karena efek depresi selektif tertiadap alat persepsi rasa
sakit pada taiamus dan hipotalamus di susunan saraf pusat. Parasetamol
menurunkan suhu badan melalui efek langsung tertiadap pusat-pusat pengatur
suhu di susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran panas badan dengan
meningkatkan peredaran darah tepi/perifer dan berkeringat.
|
3.
|
Neuralgin tab
|
Methampyrone / Metampiron 500 mg, Vitamin B1 50 mg, Vitamin B6 100
mg, Vitamin B12 0,1 m
Trimethylxathine 50mg
Thiamine HCl
Pyridoxine HCl
Cyanocobalamin
|
Sakit kepala,
myalgia (nyeri otot), atralgia (nyeri sendi), neuralgia (nyeri saraf),
lumbago (sakit pinggang), sakit gigi, nyeri saat menstruasi, nyeri akibat
kanker, kolik kandung empedu & ginjal, nyeri setelah melahirkan, nyeri
setelah operasi.
|
Kecenderungan
perdarahan, porfiria.
|
Gejala saluran
pencernaan, ruam kulit, gatal-gatal, jarang : perdarahan & ulserasi
saluran pencernaan, leukopenia, & agranulositosis.
|
Dewasa : 3-4 kali
sehari 1-2 kaplet.
|
Methampyrone
mempunyai efek analgesik (mengurangi rasa nyeri) dan poten antiperik.
Methampyrone mempunyai efek yang sama dengan asetosale, methampyrone
mempunyai efek samping nyeri lambung yang lebih sedikit.
Trimethylxathine
adalah zat aktif yang sering ditambahkan pada obat analgesik/anti nyeri dan
bersifat sebagai adjuvant.
Thiamine HCl,
pyridoxine HCl, dan Cyanocobalamin adalah vitamin neurotopik, dimana
defisiensi salah satu vitamin tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis.
|
4.
|
Antalgin inj
|
Tiap
tablet mengandung antalgin 500 mg.
|
Untuk
menghilangkan rasa sakit, terutama kolik dan
sakit setelah operasi. |
- Pada penderita yang alergi terhadap derivat pirazolon. Kasus
porfiria hati (amat jarang) dan defisiensi bawaan
glukosa-6-fosfat-dehidrogenase.
-
Penderita yang hipersensitif.
-
Bayi 3 bulan pertama atau dengan
berat badandibawah 5 kg.
-Wanita hamil terutama^B bulan pertamanaTT6 minggu terakhir. - Penderita dengan tekanan darah <100 mmHg.
|
Gejala
kepekaan yang manifestasinya kelainan pada kulit. Pada penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan agranulositosis.
|
Melalui
mulut (per oral).
Dewasa : sehari 3 kali 1 tablet. |
antalgin
adalah derivat metansulfonat dan amidopirina yang bekerja terhadap susunan
saraf pusat yaitu mengurangi sensitivitas reseptor rasa nyeri dan
mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh. Tiga efek utama adalah sebagai
analgesik, antipiretik dananti-inflamasi.
Antalgin mudah larut dalam air dan mudah diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh. |
5.
|
Voltaren gel
|
11,6mg diklofenak
dietilamin = 10mg natrium diklofenak
|
Peradangan dan
bentuk degeneratif pada reumatik, artritis reumatoid, spondilitis ankilosa,
osteoartritis dan spondiartritis; sindroma nyeri kolumna vertebralis,
reumatik non-artikular, serangan akut gout
|
tukak peptik,
proktitis (supp). Emulgel : asma, urtikaria, rinitis akut, yang ditimbulkan
oleh salisilat atau obat AINS lainnya
|
gangguan GI,
sakit kepala, pusing, vertigo, ruam kulit, peningkatan serum transaminase.
Jarang : ulkus peptikum, perdarahan GI, fungsi hati banormal,
hipersensitivitas, hepatitis
|
Permulaan:
100-150 mg sehari; kasus sedang : 75-100 mg sehari. Ampul : sehari 1 ampul
|
Litium,
Metotreksat, Digoksin, Siklosporin, diuretika, antikoagulan, antidiabetikum
oral, Quinolon.
|
6.
|
Paracetamol 500
mg
|
Tiap tablet mengandung Parasetamol 500 mg
|
Sebagai
antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal.
Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi. |
Hipersensitif
terhadap parasetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat dehidroganase.tidak
boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
|
Jarang terjadi, antara lain reaksi hipersensitifitas dan kelainan
darah. Pada penggunaan kronis dari 3-4 g sehari dapat terjadi kerusakan hati,
pada dosis di atas 6 g mengakibatkan nekrose hati yang reversible.
Hepatotoksisitas ini disebabkan oleh metabolit-metabolitnya, yang pada dosis
normal dapat ditangkal oleh glutation (suatu tripeptida dengan –SH). Pada
dosis diatas 10 g, persediaan peptida tersebut habis dan metabolit-metabolit
mengikat pada protein dengan –SH di sel-sel hati, dan terjadilah kerusakan
irreversible. Parasetamol dengan dosis diatas 20 g sudah berefek fatal. Over
dosis bisa menimbulkan antara lain mual, muntah, dan anorexia.
Penanggulanganya dengan cuci lambung, juga perlu diberikan zat-zat penawar
(asam amino N-asetilsisten atau metionin) sedini mungkin, sebaiknya dalam
8-10 jam setelah intoksikasi
|
Nyeri akut dan demam bisa diatasi dengan 325-500 mg empat kali sehari
dan secara proposional dikurangi untuk anak-anak. Keadaan tunak (steady
state) dicapai dalam sehari (Katzung, 1989). Untuk nyeri dan demam oral 2-3 sehari
0,5-1 g, maksimum 4 g / hari, pada penggunaan kronis maksimum 2,5 g/hari.
Anak-anak 4-6 tiap hari 10 mg / kg, yakni rata-rata usia 3-1 bulan 60 mg, 1-4
tahun 120-180 mg, 4-6 tahun 180 mg, 7-12 tahun 240-360 mg, 3-6 kali sehari.
Rektal 20 mg / kg setiap kali, dewasa 4 tiap hari 0,5-1 g, anak-anak usia
3-12 bulan 2-3 dd 120 mg, 1-4 tahun 2-3 sehari 240 mg, 4-6 tahun 4 sehari 240
mg, dan 7-12 tahun 2-3 tiap hari 0,5 g
|
Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paruh
plasma antara 1 sampai 3 jam
|
7.
|
Cataflam D 50 mg
|
Diclofenac / Kalium Diklofenak.
|
Keadaan meradang setelah traumatik (terpukul/terbentur/teriris) yang
disertai rasa sakit/nyeri, peradangan dan nyeri sesudah operasi, sebagai
tambahan pada infeksi THT yang meradang yang disertai nyeri hebat.
Sindroma nyeri pada tulang belakang, reumatisme non artikular. |
Hipersensitif terhadap Diklofenak atau obat-obat anti radang non
steroid yang lain.
Ulkus peptikum. |
·
Kadang-kadang : gangguan lambung-usus, sakit kepala, pusing, vertigo,
kemerahan pada kulit, peningkatan serum transaminase.
· Jarang :
ulkus peptikum, abnormalitas fungsi ginjal, perdarahan saluran pencernaan,
hepatitis, hipersensitifitas.
· Kasus-kasus
tertentu : pankreatitis, penyempitan usus seperti diafragma, meningitis
aseptik, pneumonitis, eritema multiformis, sindroma Stevens-Johnson, sindroma
Lyell, eritroderma, purpura (keadaan yang ditandai dengan bercak-bercak
perdarahan dalam kulit atau selaput lendir), diskrasia darah, gangguan sistem
kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), gangguan perasaan atau
penglihatan.
|
· Dewasa :
dosis awal 100-150 mg dibagi dalam 2-3 dosis.
· Pada kasus
yanglebih ringan & untuk anak berusia lebih dari 14 tahun : 75-100 mg
sehari. PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan |
|
8.
|
Ibuprofen 200 mg
|
Ibuprofen
|
Sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, rasa sakit pada saat haid.
Rasa sakit/nyeri setelah operasi. |
Ulkus peptikum, hipersensitif terhadap ibuprofen atau obat-obat anti
radang non steroid lainnya, masa menyusui.
|
Gangguan saluran pencernaan dan perdarahan, sakit kepala, ulkus
peptikum, pusing, gugup, depresi, mengantuk, kulit kemerahan, gatal-gatal,
tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang dari luar), edema, insomnia/susah
tidur, penglihatan buram, agranulositosis, trombositopenia
|
Dewasa : 3 kali sehari 1-2 tablet.
Anak-anak : 20 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi beberapa kali pemberian. PENYAJIAN Dikonsumsi bersamaan dengan makanan |
Menurunkan inflamasi, nyeri, demam, kemungkinan
menghambat aktivitas siklooksigenase secara tidak selektif (siklooksigenase 1
dan 2), dan menghambat sintesis prostaglandin, serta dapat mengubah fungsi
platelet yang memperpanjang waktu pendarahan.
|
9.
|
Dolo Neurobion
|
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Paracetamol (Acetaminophen)500 mg Vitamin B1 (Thiamine Mononitrate)50 mg Vitamin B6 (Pyridoxol Hydrochloride)100 mg ,Vitamin B12 100mcg |
Untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan
oleh neuritis dan neuralgia.
|
Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita hipersensitif. |
Dosis besar dan jangka lama dapat menyebabkan
kerusakan fungsi hati.
- Reaksi hipersensitif. |
Pada keadaan dimana tidak diperlukan terapi
parental, 1 tablet 2 - 3kali sehari cukup untuk mengurangi rasa nyeri.
|
Paracetamol bekerja sebagai analgesik dengan
meningkatkan ambang rangsang sakt.
Vitamin B1, B6 dan B12: memelihara fungsi sel-sel saraf. |
10
|
Meloxicam 7.5 mg
tab
|
Tiap tablet mengandung:
Meloxicam 7,5 mg
|
Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
|
·
Pasien
yang hipersensitif terhadap meloxicam, aspirin atau obat-obat NSAID lainnya.
·
Penderita
dengan penyakit ginjal berat.
·
Wanita
hamil dan menyusui.
·
Anak-anak
di bawah usia 15 tahun.
·
Tukak
lambung aktif selama 6 bulan terakhir atau memiliki riwayat penyakit tukak
lambung yang berulang.
·
Gagal
ginjal non-dialisis berat.
·
Perdarahan
gangguan saluran pencernaan, perdarahan serebrosvaskular atau perdarahan
penyakit lainnya.
·
Gangguan
fungsi hati berat.
|
·
Gangguan
pencernaan: parameter fungsi hari abnormal (seperti bilirubin), eructation, esofagitis,
ulkus gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal makroskopik, kolitis,
sakit perut, konstipasi, diare, dispepsia, flatulence,
mual dan muntah.
·
Seluruh
tubuh: tekanan darah meningkat, palpitasi, flush,
edema, nyeri.
·
Sistem
saraf pusat dan periferal: vertigo, tinnitus,
mengantuk, pusing, sakit kepala.
·
Hematologi:
anemia.
·
Musculo-skeletal: artralgia, back pain.
·
Psikiatri:
insomnia.
·
Sistem
pernafasan: batuk, gangguan sistem pernafasan bagian atas, infeksi saluran
pernafasan.
·
Kulit:
stomatitis, urtikaria, fotosensitisasi, pruritus, rash.
·
Saluran
kemih: micturition
frequency, infeksi saluran kemih.
|
Pada
osteoarthritis: 7,5 mg satu kali sehari, jika diperlukan dosis dapat
ditingkatkan hingga 15 mg satu kali sehari.
Pada rheumatoid arthritis: 15 mg satu kali sehari, dapat dikurangi sampai 7,5 mg/hari tergantung respon klinis. Untuk pasien dengan resiko tinggi diberikan dosis awal 7,5 mg satu kali sehari. Untuk pasien penderita gagal ginjal dosis tidak lebih dari 7,5 mg satu kali sehari. |
|
11
|
Piroksikam 10 mg
|
Tiap kapsul mengandung 10 mg piroksikam.
|
Terapi simptomatik rematoid artritis,
osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout
akut
|
Penderita yang hipersensitif terhadap
piroksikam dan penderita yang mengalami urtikaria, angioderma, bronkospasme,
rinitis berat dan syok akibat Antiinflamasi Nonsteroid Agent.
|
Keluhan gastrointestinal, misalnya anoreksia,
nyeri perut, konstipasi, diare, flatulen, mual, muntah, perforasi, tukak
lambung dan duodenum.
gangguan hematologik seperti trombositopenia, depresi sumsum tulang. Gangguan kulit: eritema, dermatitis eksfoliatif, sindroma Stevens-Johnson. Gangguan Saraf pusat: sakit kepala, pusing, depresi, insomnia, gugup. Efek samping lain seperti hiperkalemia, sindroma nefrotuk, nyeri, demam, penglihatan kabur, hipertensi dan reaksi hipersensitif. |
Pemberian piroksikam bersama antikoagulan oral,
sulfonil urea atau salisilat harus hati-hati dan dipantau.
Asetosal dan piroksikam tidak boleh diberikan secara bersama-sama. Piroksikam dilaporkan dapat meningkatkan kadar litium dalam darah. |
Piroksikam adalah obat antiinflamasi non
steroid yang mempunyai aktifitas antiinflamasi, analgetik - antipiretik.
Aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui interaksi beberapa tahap respons imun dan inflamasi, antara lain: penghambat enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglanin, penghambat pengumpulan netrofil dalam pembuluh darah, serta penghambat migrasi polimorfonuklear (PMN) dan monosit ke daerah inflamasi. |
12
|
Ketorolac inj
|
Ketorolac 10 mg injeksi
|
Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap
nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah. Durasi total Ketorolac
tidak boleh lebih dari lima hari. Ketorolac secara parenteral dianjurkan
diberikan segera setelah operasi. Harus diganti ke analgesik alternatif
sesegera mungkin, asalkan terapi Ketorolac tidak melebihi 5 hari. Ketorolac
tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat prabedah obstetri atau untuk
analgesia obstetri karena belum diadakan penelitian yang adekuat mengenai hal
ini dan karena diketahui mempunyai efek menghambat biosintesis prostaglandin
atau kontraksi rahim dan sirkulasi fetus.
|
|
Efek samping di bawah ini terjadi pada uji klinis dengan Ketorolac IM 20
dosis dalam 5 hari. Insiden antara 1 hingga 9% : Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal, nausea. Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat. |
Penggunaan bersama NSAID dengan Warfarin dihubungkan dengan
perdarahan berat yang kadang-kadang fatal. Mekanisme interaksi pastinya belum
diketahui, namun mungkin meliputi peningkatan perdarahan dari ulserasi
gastrointestinal yang diinduksi NSAID, atau efek tambahan antikoagulan oleh
Warfarin dan penghambatan fungsi trombosit oleh NSAID. Ketorolac harus
digunakan secara kombinasi hanya jika benar-benar perlu dan pasien tersebut
harus dimonitor secara ketat.
|
Ketorolac tromethamine diserap dengan cepat dan lengkap setelah
pemberian intramuskular dengan konsentrasi puncak rata-rata dalam plasma
sebesar 2,2 mcg/ml setelah 50 menit pemberian dosis tunggal 30 mg. Waktu
paruh terminal plasma 5,3 jam pada dewasa muda dan 7 jam pada orang lanjut
usia (usia rata-rata 72 tahun). Lebih dari 99% Ketorolac terikat pada
konsentrasi yang beragam. Farmakokinetik Ketorolac pada manusia setelah pemberian
secara intramuskular dosis tunggal atau multipel adalah linear. Kadar steady
state plasma dicapai setelah diberikan dosis tiap 6 jam dalam sehari. Pada
dosis jangka panjang tidak dijumpai perubahan bersihan. Setelah pemberian
dosis tunggal intravena, volume distribusinya rata-rata 0,25 L/kg. Ketorolac
dan metabolitnya (konjugat dan metabolit para-hidroksi) ditemukan dalam urin
(rata-rata 91,4%) dan sisanya (rata-rata 6,1%) diekskresi dalam feses.
Pemberian Ketorolac secara parenteral tidak mengubah hemodinamik pasien.
|
13
|
Bioplacenton
|
Bioplacenton 10%
Neomycin sulfate 0.5% Jelly base q.s. |
Luka bakar, tukak
kronik, penyembuhan lambat dari luka, tukak dekubital, ekzem pyoderma,
impetigo, furunkulosis dan infeksi kulit lainnya.
|
N/A
|
|||
14
|
Morphin
|
Untuk menghilangkan rasa sakit yang berat.
|
|
MI:
UA:
|
|||
15
|
Paramidon inj
|
Parasetamol sirup 125 mg/5 ml botol.
|
Injeksi
|
Minggu, 22 April 2012
cap cus tugazzzz farmako.... monggo..... :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
apa ini?? malesi :P
BalasHapus