Minggu, 22 April 2012

cap cus tugazzzz farmako.... monggo..... :)


No
Nama obat
Kandungan
indikasi
Kontra indikasi
Efek samping
Cara pemberian
Cara kerja (farmakokinetik)
1
Asam mefenamat
Asam mefenamat 500 mg
Menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi,dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan. 
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat.
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.
Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.
Per oral (lewat mulut)

2.
Panadol tab
500mg paracetamol
Untuk meringankan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit otot, dan menurunkan demam yang menyertai flu/influensa dan demam sesudah vaksinasi.
Pada penderita yang hipersensitif terhadap parasetamol, dan penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.
Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati. Efek samping yang lain yaitu reaksi  hipersensitifitas.
Dewasa : 1-2 kaplet 3 atau 4 kali sehari

Anak-anak :
7-12 tahun ½ -1 kaplet 3-4 kaplet sehari dengan 2gr
Efek analgesik dan antipiretik parasetamol sama dengan golongan salisilat. Khasiat analgesik parasetamol timbul karena efek depresi selektif tertiadap alat persepsi rasa sakit pada taiamus dan hipotalamus di susunan saraf pusat. Parasetamol menurunkan suhu badan melalui efek langsung tertiadap pusat-pusat pengatur suhu di susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran panas badan dengan meningkatkan peredaran darah tepi/perifer dan berkeringat.
3.
Neuralgin tab
Methampyrone / Metampiron 500 mg, Vitamin B1 50 mg, Vitamin B6 100 mg, Vitamin B12 0,1 m
Trimethylxathine 50mg
Thiamine HCl
Pyridoxine HCl
Cyanocobalamin
Sakit kepala, myalgia (nyeri otot), atralgia (nyeri sendi), neuralgia (nyeri saraf), lumbago (sakit pinggang), sakit gigi, nyeri saat menstruasi, nyeri akibat kanker, kolik kandung empedu & ginjal, nyeri setelah melahirkan, nyeri setelah operasi.
Kecenderungan perdarahan, porfiria.
Gejala saluran pencernaan, ruam kulit, gatal-gatal, jarang : perdarahan & ulserasi saluran pencernaan, leukopenia, & agranulositosis.
Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 kaplet.


Methampyrone mempunyai efek analgesik (mengurangi rasa nyeri) dan poten antiperik. Methampyrone mempunyai efek yang sama dengan asetosale, methampyrone mempunyai efek samping nyeri lambung yang lebih sedikit.
Trimethylxathine adalah zat aktif yang sering ditambahkan pada obat analgesik/anti nyeri dan bersifat sebagai adjuvant.

Thiamine HCl, pyridoxine HCl, dan Cyanocobalamin adalah vitamin neurotopik, dimana defisiensi salah satu vitamin tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis.
4.
Antalgin inj
Tiap tablet mengandung antalgin 500 mg.
Untuk menghilangkan rasa sakit, terutama kolik dan
sakit setelah operasi.
- Pada penderita yang alergi terhadap derivat pirazolon. Kasus porfiria hati (amat jarang) dan defisiensi bawaan glukosa-6-fosfat-dehidrogenase.
- Penderita yang hipersensitif.
- Bayi 3 bulan pertama atau dengan berat badandibawah 5 kg.
-Wanita hamil terutama^B bulan pertamanaTT6 minggu terakhir. - Penderita dengan tekanan darah <100 mmHg.
Gejala kepekaan yang manifestasinya kelainan pada kulit. Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan agranulositosis.
Melalui mulut (per oral).
Dewasa : sehari 3 kali 1 tablet.
antalgin adalah derivat metansulfonat dan amidopirina yang bekerja terhadap susunan saraf pusat yaitu mengurangi sensitivitas reseptor rasa nyeri dan mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh. Tiga efek utama adalah sebagai analgesik, antipiretik dananti-inflamasi.
Antalgin mudah larut dalam air dan mudah diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh.
5.
Voltaren gel
11,6mg diklofenak dietilamin = 10mg natrium diklofenak
Peradangan dan bentuk degeneratif pada reumatik, artritis reumatoid, spondilitis ankilosa, osteoartritis dan spondiartritis; sindroma nyeri kolumna vertebralis, reumatik non-artikular, serangan akut gout
tukak peptik, proktitis (supp). Emulgel : asma, urtikaria, rinitis akut, yang ditimbulkan oleh salisilat atau obat AINS lainnya
gangguan GI, sakit kepala, pusing, vertigo, ruam kulit, peningkatan serum transaminase. Jarang : ulkus peptikum, perdarahan GI, fungsi hati banormal, hipersensitivitas, hepatitis
Permulaan: 100-150 mg sehari; kasus sedang : 75-100 mg sehari. Ampul : sehari 1 ampul
Litium, Metotreksat, Digoksin, Siklosporin, diuretika, antikoagulan, antidiabetikum oral, Quinolon.
6.
Paracetamol 500 mg
Tiap tablet mengandung Parasetamol 500 mg
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal.
Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.

Hipersensitif terhadap parasetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat dehidroganase.tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

Jarang terjadi, antara lain reaksi hipersensitifitas dan kelainan darah. Pada penggunaan kronis dari 3-4 g sehari dapat terjadi kerusakan hati, pada dosis di atas 6 g mengakibatkan nekrose hati yang reversible. Hepatotoksisitas ini disebabkan oleh metabolit-metabolitnya, yang pada dosis normal dapat ditangkal oleh glutation (suatu tripeptida dengan –SH). Pada dosis diatas 10 g, persediaan peptida tersebut habis dan metabolit-metabolit mengikat pada protein dengan –SH di sel-sel hati, dan terjadilah kerusakan irreversible. Parasetamol dengan dosis diatas 20 g sudah berefek fatal. Over dosis bisa menimbulkan antara lain mual, muntah, dan anorexia. Penanggulanganya dengan cuci lambung, juga perlu diberikan zat-zat penawar (asam amino N-asetilsisten atau metionin) sedini mungkin, sebaiknya dalam 8-10 jam setelah intoksikasi
Nyeri akut dan demam bisa diatasi dengan 325-500 mg empat kali sehari dan secara proposional dikurangi untuk anak-anak. Keadaan tunak (steady state) dicapai dalam sehari (Katzung, 1989). Untuk nyeri dan demam oral 2-3 sehari 0,5-1 g, maksimum 4 g / hari, pada penggunaan kronis maksimum 2,5 g/hari. Anak-anak 4-6 tiap hari 10 mg / kg, yakni rata-rata usia 3-1 bulan 60 mg, 1-4 tahun 120-180 mg, 4-6 tahun 180 mg, 7-12 tahun 240-360 mg, 3-6 kali sehari. Rektal 20 mg / kg setiap kali, dewasa 4 tiap hari 0,5-1 g, anak-anak usia 3-12 bulan 2-3 dd 120 mg, 1-4 tahun 2-3 sehari 240 mg, 4-6 tahun 4 sehari 240 mg, dan 7-12 tahun 2-3 tiap hari 0,5 g
Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paruh plasma antara 1 sampai 3 jam
7.
Cataflam D 50 mg
Diclofenac / Kalium Diklofenak.  
Keadaan meradang setelah traumatik (terpukul/terbentur/teriris) yang disertai rasa sakit/nyeri, peradangan dan nyeri sesudah operasi, sebagai tambahan pada infeksi THT yang meradang yang disertai nyeri hebat.
Sindroma nyeri pada tulang belakang, reumatisme non artikular.
Hipersensitif terhadap Diklofenak atau obat-obat anti radang non steroid yang lain.
Ulkus peptikum.
·  Kadang-kadang : gangguan lambung-usus, sakit kepala, pusing, vertigo, kemerahan pada kulit, peningkatan serum transaminase.
·  Jarang : ulkus peptikum, abnormalitas fungsi ginjal, perdarahan saluran pencernaan, hepatitis, hipersensitifitas.
·  Kasus-kasus tertentu : pankreatitis, penyempitan usus seperti diafragma, meningitis aseptik, pneumonitis, eritema multiformis, sindroma Stevens-Johnson, sindroma Lyell, eritroderma, purpura (keadaan yang ditandai dengan bercak-bercak perdarahan dalam kulit atau selaput lendir), diskrasia darah, gangguan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), gangguan perasaan atau penglihatan.  
·  Dewasa : dosis awal 100-150 mg dibagi dalam 2-3 dosis.
·  Pada kasus yanglebih ringan & untuk anak berusia lebih dari 14 tahun : 75-100 mg sehari.   PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

8.
Ibuprofen 200 mg
Ibuprofen
Sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, rasa sakit pada saat haid.
Rasa sakit/nyeri setelah operasi.  
Ulkus peptikum, hipersensitif terhadap ibuprofen atau obat-obat anti radang non steroid lainnya, masa menyusui.
Gangguan saluran pencernaan dan perdarahan, sakit kepala, ulkus peptikum, pusing, gugup, depresi, mengantuk, kulit kemerahan, gatal-gatal, tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang dari luar), edema, insomnia/susah tidur, penglihatan buram, agranulositosis, trombositopenia
Dewasa : 3 kali sehari 1-2 tablet.
Anak-anak : 20 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi beberapa kali pemberian.   PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
Menurunkan inflamasi, nyeri, demam, kemungkinan menghambat aktivitas siklooksigenase secara tidak selektif (siklooksigenase 1 dan 2), dan menghambat sintesis prostaglandin, serta dapat mengubah fungsi platelet yang memperpanjang waktu pendarahan.
9.
Dolo Neurobion
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Paracetamol (Acetaminophen)500 mg
Vitamin B1 (Thiamine Mononitrate)50 mg
Vitamin B6 (Pyridoxol Hydrochloride)100 mg ,Vitamin B12   100mcg
Untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh neuritis dan neuralgia.
Penderita gangguan fungsi hati yang berat.
Penderita hipersensitif.
Dosis besar dan jangka lama dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati.
- Reaksi hipersensitif.
Pada keadaan dimana tidak diperlukan terapi parental, 1 tablet 2 - 3kali sehari cukup untuk mengurangi rasa nyeri.
Paracetamol bekerja sebagai analgesik dengan meningkatkan ambang rangsang sakt.
Vitamin B1, B6 dan B12: memelihara fungsi sel-sel saraf.
10
Meloxicam 7.5 mg tab
Tiap tablet mengandung:
Meloxicam 7,5 mg

Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
·         Pasien yang hipersensitif terhadap meloxicam, aspirin atau obat-obat NSAID lainnya.
·         Penderita dengan penyakit ginjal berat.
·         Wanita hamil dan menyusui.
·         Anak-anak di bawah usia 15 tahun.
·         Tukak lambung aktif selama 6 bulan terakhir atau memiliki riwayat penyakit tukak lambung yang berulang.
·         Gagal ginjal non-dialisis berat.
·         Perdarahan gangguan saluran pencernaan, perdarahan serebrosvaskular atau perdarahan penyakit lainnya.
·         Gangguan fungsi hati berat.

·         Gangguan pencernaan: parameter fungsi hari abnormal (seperti bilirubin), eructation, esofagitis, ulkus gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal makroskopik, kolitis, sakit perut, konstipasi, diare, dispepsia, flatulence, mual dan muntah.
·         Seluruh tubuh: tekanan darah meningkat, palpitasi, flush, edema, nyeri.
·         Sistem saraf pusat dan periferal: vertigo, tinnitus, mengantuk, pusing, sakit kepala.
·         Hematologi: anemia.
·         Musculo-skeletal: artralgia, back pain.
·         Psikiatri: insomnia.
·         Sistem pernafasan: batuk, gangguan sistem pernafasan bagian atas, infeksi saluran pernafasan.
·         Kulit: stomatitis, urtikaria, fotosensitisasi, pruritus, rash.
·         Saluran kemih: micturition frequency, infeksi saluran kemih.

Pada osteoarthritis: 7,5 mg satu kali sehari, jika diperlukan dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg satu kali sehari.

Pada rheumatoid arthritis: 15 mg satu kali sehari, dapat dikurangi sampai 7,5 mg/hari tergantung respon klinis.

Untuk pasien dengan resiko tinggi diberikan dosis awal 7,5 mg satu kali sehari.

Untuk pasien penderita gagal ginjal dosis tidak lebih dari 7,5 mg satu kali sehari.



11
Piroksikam 10 mg
Tiap kapsul mengandung 10 mg piroksikam.
Terapi simptomatik rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut
Penderita yang hipersensitif terhadap piroksikam dan penderita yang mengalami urtikaria, angioderma, bronkospasme, rinitis berat dan syok akibat Antiinflamasi Nonsteroid Agent.
Keluhan gastrointestinal, misalnya anoreksia, nyeri perut, konstipasi, diare, flatulen, mual, muntah, perforasi, tukak lambung dan duodenum.
gangguan hematologik seperti trombositopenia, depresi sumsum tulang.
Gangguan kulit: eritema, dermatitis eksfoliatif, sindroma Stevens-Johnson.
Gangguan Saraf pusat: sakit kepala, pusing, depresi, insomnia, gugup.
Efek samping lain seperti hiperkalemia, sindroma nefrotuk, nyeri, demam, penglihatan kabur, hipertensi dan reaksi hipersensitif.
Pemberian piroksikam bersama antikoagulan oral, sulfonil urea atau salisilat harus hati-hati dan dipantau.
Asetosal dan piroksikam tidak boleh diberikan secara bersama-sama.
Piroksikam dilaporkan dapat meningkatkan kadar litium dalam darah.
Piroksikam adalah obat antiinflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas antiinflamasi, analgetik - antipiretik.
Aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui interaksi beberapa tahap respons imun dan inflamasi, antara lain: penghambat enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglanin, penghambat pengumpulan netrofil dalam pembuluh darah, serta penghambat migrasi polimorfonuklear (PMN) dan monosit ke daerah inflamasi.












12
Ketorolac inj
Ketorolac 10 mg injeksi
Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah. Durasi total Ketorolac tidak boleh lebih dari lima hari. Ketorolac secara parenteral dianjurkan diberikan segera setelah operasi. Harus diganti ke analgesik alternatif sesegera mungkin, asalkan terapi Ketorolac tidak melebihi 5 hari. Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat prabedah obstetri atau untuk analgesia obstetri karena belum diadakan penelitian yang adekuat mengenai hal ini dan karena diketahui mempunyai efek menghambat biosintesis prostaglandin atau kontraksi rahim dan sirkulasi fetus.
  • Pasien yang sebelumnya pernah mengalami alergi dengan obat ini, karena ada kemungkinan sensitivitas silang.
  • Pasien yang menunjukkan manifestasi alergi serius akibat pemberian Asetosal atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain.
  • Pasien yang menderita ulkus peptikum aktif.
  • Penyakit serebrovaskular yang dicurigai maupun yang sudah pasti.
  • Diatesis hemoragik termasuk gangguan koagulasi.
  • Sindrom polip nasal lengkap atau parsial, angioedema atau bronkospasme.
  • Terapi bersamaan dengan ASA dan NSAID lain.
  • Hipovolemia akibat dehidrasi atau sebab lain.
  • Gangguan ginjal derajat sedang sampai berat (kreatinin serum >160 mmol/L).
  • Riwayat asma.
  • Pasien pasca operasi dengan risiko tinggi terjadi perdarahan atau hemostasis inkomplit, pasien dengan antikoagulan termasuk Heparin dosis rendah (2.500–5.000 unit setiap 12 jam).
  • Terapi bersamaan dengan Ospentyfilline, Probenecid atau garam lithium.
  • Selama kehamilan, persalinan, melahirkan atau laktasi.
  • Anak < 16 tahun.
  • Pasien yang mempunyai riwayat sindrom Steven-Johnson atau ruam vesikulobulosa.
  • Pemberian neuraksial (epidural atau intratekal).
  • Pemberian profilaksis sebelum bedah mayor atau intra-operatif jika hemostasis benar-benar dibutuhkan karena tingginya risiko perdarahan.

Efek samping di bawah ini terjadi pada uji klinis dengan Ketorolac IM 20 dosis dalam 5 hari.
Insiden antara 1 hingga 9% :
Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal, nausea.
Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat.

Penggunaan bersama NSAID dengan Warfarin dihubungkan dengan perdarahan berat yang kadang-kadang fatal. Mekanisme interaksi pastinya belum diketahui, namun mungkin meliputi peningkatan perdarahan dari ulserasi gastrointestinal yang diinduksi NSAID, atau efek tambahan antikoagulan oleh Warfarin dan penghambatan fungsi trombosit oleh NSAID. Ketorolac harus digunakan secara kombinasi hanya jika benar-benar perlu dan pasien tersebut harus dimonitor secara ketat.
Ketorolac tromethamine diserap dengan cepat dan lengkap setelah pemberian intramuskular dengan konsentrasi puncak rata-rata dalam plasma sebesar 2,2 mcg/ml setelah 50 menit pemberian dosis tunggal 30 mg. Waktu paruh terminal plasma 5,3 jam pada dewasa muda dan 7 jam pada orang lanjut usia (usia rata-rata 72 tahun). Lebih dari 99% Ketorolac terikat pada konsentrasi yang beragam. Farmakokinetik Ketorolac pada manusia setelah pemberian secara intramuskular dosis tunggal atau multipel adalah linear. Kadar steady state plasma dicapai setelah diberikan dosis tiap 6 jam dalam sehari. Pada dosis jangka panjang tidak dijumpai perubahan bersihan. Setelah pemberian dosis tunggal intravena, volume distribusinya rata-rata 0,25 L/kg. Ketorolac dan metabolitnya (konjugat dan metabolit para-hidroksi) ditemukan dalam urin (rata-rata 91,4%) dan sisanya (rata-rata 6,1%) diekskresi dalam feses. Pemberian Ketorolac secara parenteral tidak mengubah hemodinamik pasien.
13
Bioplacenton
Bioplacenton 10%
Neomycin sulfate 0.5%
Jelly base q.s.
Luka bakar, tukak kronik, penyembuhan lambat dari luka, tukak dekubital, ekzem pyoderma, impetigo, furunkulosis dan infeksi kulit lainnya.
N/A



14
Morphin

Untuk menghilangkan rasa sakit yang berat.

  1. Efek GI(N/V, konstipasi); Efek CV (hipotensi, bradycardia), depresi; Efek CNS (mengantuk, kebingungan, perubahan mood)
  2. Diamorphine mungkin lebih sedikit menyebabkan kemabukan dan hipotensi dibandingkan dengan Morphine.

MI:
  1. 10 mg IV dengan jumlah 2 mg/menit diikuti dengan dosis yang lebih jauh sekitar 5-10 mg IV, jika diperlukan.
  2. Gunakan dosis setengah pada orang-orang yang lebih tua.
UA:
  1. 2-5 mg IV dengan jumlha 2 mg/menit
  2. Boleh diulangi setiap 5-30 menit seperti yang dibutuhkan untuk menghilangkan gejala.


15
Paramidon inj
Parasetamol sirup 125 mg/5 ml botol.



Injeksi


1 komentar: